Apakah Keluarga yang "Banyak Uang" Selalu Bahagia? 8 Ilustrasi Tentang Keluarga Ini Menampar Hati Jutaan Orang Tua di Dunia!

Banyak tidaknya jumlah harta yang dimiliki sebuah keluarga pada dasarnya tidak mempengaruhi bahagia tidaknya sebuah keluarga. Lalu seperti apakah sebuah keluarga yang baik dan keluarga yang buruk itu?


1. Keluarga yang baik: dialog positif, komunikasi yang efektif.

Dalam keluarga yang baik, orang tua dapat lancar berkomunikasi dengan anak-anak mereka dan juga memperhatikan kondisi anak-anaknya. Ketika anak-anak menghadapi masalah, orang tua tidak akan mengkritik dan memarahi, melainkan membantu anak-anak menemukan cara untuk menyelesaikan masalah dengan tepat. Suasana kekeluargaan ini akan memberikan rasa aman kepada setiap anggotanya.

Sponsored Ad

Keluarga yang buruk: dialog negatif, komunikasi tidak lancar.

Keluarga yang buruk ditandai dengan suasana negatif dan komunikasi yang tidak lancar. Dari segi percakapan, biasanya tidak akan lebih dari tiga kalimat dan ada kesan keras dalam bahasa yang digunakan. Terkadang malah ada penolakan untuk berkomunikasi. Orang tua umumnya menolak untuk mendengarkan penjelasan dan gagasan dari anak-anaknya.

Sponsored Ad


2. Keluarga yang baik: merasa aman dan nyaman.

Keluarga yang baik akan membuat setiap anggotanya merasa nyaman di manapun mereka berada. Setiap kali terpikirkan “keluarga”, maka akan muncul kekuatan dan semangat yang tidak tertandingi oleh apapun.

Keluarga yang buruk: merasa gugup dan takut.

Sponsored Ad

Keluarga yang buruk adalah sumber ketakutan dan kegelisahan di mana terdapat suasana menyedihkan yang sulit dipulihkan, sehingga membuat anggotanya ingin menjauh dan tidak ingin kembali..


3. Keluarga yang baik: banyak pujian.

Keluarga yang baik dapat melihat potensi dan sifat baik seorang anak. Setiap penghargaan yang diberikan pada anak-anak akan meningkatkan kepercayaan dirinya.

Keluarga yang buruk: lebih banyak kritik dan tuduhan.

Sponsored Ad

Keluarga yang buruk sangat suka mengkritik dan menuduh, tidak ada rasa puas terhadap apa yang ada. Hal ini akan melemahkan kepercayaan diri anak dan membuatnya merasa bingung serta tidak berdaya.


4. Keluarga yang baik: selalu mengungkapkan cinta.

Di dalam keluarga yang baik, orang tua akan selalu mengungkapkan rasa cintanya pada anak-anak. Hal ini akan membuat anak-anak merasa bahwa dirinya istimewa, unik, dan dicintai. Bahkan, jika sampai berbuat kesalahan sekalipun, anak-anak tidak akan merasa bahwa dirinya akan ditinggalkan oleh orang tuanya. Sejak kecil, rasa aman telah terbentuk dan kemampuan untuk mencintai telah dibina.

Sponsored Ad

Keluarga yang buruk: menyembunyikan cinta.

Keluarga yang buruk akan menyembunyikan cinta atau bahkan kekurangan cinta. Orang tua jarang mengungkapkan rasa cinta, tidak peduli, atau bahkan bersikap kasar pada anak-anaknya. Seiring waktu, akan muncul banyak trauma di hati anak, kurangnya rasa aman, dan hubungan orangtua dengan anak pun akan menjadi jauh.


Sponsored Ad

5. Keluarga yang baik: mengajar dengan memberi contoh langsung.

Mengajar anak-anak dengan langsung memberikan contoh akan lebih efektif daripada hanya sekedar menggunakan kata-kata saja. Jangan terlalu menuntut anak-anak untuk melakukan hal-hal yang tidak bisa mereka lakukan dan jangan terlalu banyak mengatakan “tidak”.

Keluarga yang buruk: mendisiplinkan anak-anak dengan kata-kata kasar.

Sponsored Ad

Keluarga yang buruk penuh dengan aturan dan perkelahian. Orang tua biasanya memarahi anak-anaknya dengan kata-kata kasar, seringkali mendorong anak-anaknya ke jalan buntu, dan tidak pernah memikirkan masalah anak-anaknya.


6. Keluarga yang baik: orang tua meluangkan waktu untuk anak-anak.

Keluarga yang baik sangat memperhatikan kondisi anak-anak, tetapi di sisi lain juga tidak mengganggu mereka secara berlebihan. Orang tua akan selalu meluangkan waktunya untuk anak-anak.

Sponsored Ad

Keluarga yang buruk: hanya ada sedikit intreraksi.

Dalam keluarga yang buruk, orang tua seringkali mengorbankan waktu bersama anak-anak untuk kepentingannya sendiri. Selain saat makan, hampir-hampir tidak ada lagi interaksi antara orang tua dengan anak-anaknya. Hal ini terutama berlaku bagi para ayah yang kebanyakan absen dari masa pertumbuhan anak-anak mereka dengan berbagai alasan.


Sponsored Ad

7. Keluarga yang baik: membicarakan perasaan dengan terbuka.

Keluarga yang baik akan terbuka dan mau mendengarkan kebutuhan serta perasaan anak-anak. Orang tua akan membiarkan anak-anak mengekspresikan perasaannya secara bebas dan juga memberikan mereka lebih banyak nasehat serta bimbingan.

Keluarga yang buruk: perasaan dan pikiran tidak bisa diungkapkan.

Suasana keluarga yang buruk itu suram dan anak-anak bahkan tidak diperbolehkan untuk mengajukan pertanyaan, sehingga batin anak akan tertekan dan kemampuan mengekspresikan perasaan pun sangat terbatas.


8. Keluarga yang baik: mendukung.

Keluarga yang baik akan mendukung saat anak merasa frustrasi dan mendorongnya untuk mengatasi kesulitan selangkah demi selangkah.

Keluarga yang buruk: menghukum.

Keluarga yang buruk malah menghukum dengan berat sehingga hati anak pun akan merasa takut sepanjang waktu.


Sumber: shareit


Kamu Mungkin Suka