Bukannya Merawat Bayinya yang Baru Lahir, Wanita Ini Malah Memutuskan Untuk Kembali Bekerja! Tapi Saat Melihat "Kesehariannya", Para Ibu Mengacungkan Jempol!

Menjelang berakhirnya cuti melahirkan, aku dihadapkan dengan pilihan berat. Apakah aku harus kembali bekerja ataukah harus di rumah dan mendampingi tumbuh kembang anakku? Setelah mendiskusikannya dengan suamiku, akhirnya aku memutuskan kembali bekerja, tapi tanpa mengabaikan kewajibanku sebagai ibu. Bagaimanakah aku membagi waktuku setiap hari?

Meskipun setiap malam harus terbangun sebanyak tiga sampai lima kali, namun setiap pagi pukul enam aku tetap bangun untuk menyusui, mengganti popok, mengganti pakaian, dan kemudian menyiapkan semua kebutuhan mereka. Setelah siap dan menitipkannya pada mertuaku, aku pun lalu berangkat kerja.

Sponsored Ad

Selama bekerja selama sembilan jam penuh, aku terus berdoa kepada Tuhan supaya anakku baik-baik saja dan tidak ada sesuatu darurat yang terjadi. Begitu jam pulang kerja tiba, aku pun bergegas pulang menjemput anakku. Setelah itu, aku memandikan, menyusui, dan menemaninya bermain sambil makan beberapa suap makan malam. Di luar itu, aku paling-paling hanya punya kesempatan mandi selama 3 menit.

Menemaninya hingga tertidur juga merupakan tanggung jawab seorang ibu. Jika sedang beruntung, dia mungkin bisa tertidur dalam sepuluh menit setelah ditepuk-tepuk lembut. Tapi, jika dia sedang merasa tidak nyaman, bisa-bisa dia baru tertidur setelah beberapa jam kemudian. Bahkan, terkadang setelah tertidur sejenak dia akan terbangun dan menangis. Seringkali setelah dia tertidur, aku kembali melanjutkan pekerjaan yang tertunda, termasuk juga mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Sponsored Ad

Mungkin banyak ibu-ibu lain yang juga menghadapi hal serupa denganku atau bahkan yang lebih sibuk dari aku. Tapi, memang seperti itulah pengorbanan yang harus dilakukan oleh seorang wanita demi menunjang keluarga dan juga demi tumbuh kembang anaknya. Bukankah demikian?


Sumber: ettoday


Kamu Mungkin Suka