Seorang gadis desa bernama Mi sejak kecil adalah seorang anak yang rajin dan penurut. Dia bahkan berhasil lulus ujian masuk universitas dan menjadi satu-satunya mahasiswa di desa tempat tinggalnya. Tak dapat dipungkiri, kedua orang tua Mi pun sangat bangga pada putrinya tersebut.

Setelah lulus kuliah, Mi segera bekerja sehingga jarang berhubungan dengan teman-temannya. Hingga suatu hari, teman-teman satu angkatannya di sekolah menengah mengadakan sebuah acara reuni. Mi adalah orang yang datang paling akhir di acara itu, sehingga kedatangannya menjadi pusat perhatian teman-temannya yang lain.

Melihat penampilan Mi yang terbilang sangat sederhana, teman-temannya yang lain pun mulai mencemoohnya, “Mi, pakaian apa yang kamu kenakan ini? Kami semua di sini memiliki kehidupan yang baik, jadi kalau butuh bantuan tinggal bilang saja. Kami pasti akan membantumu!”

Perlakuan teman-temannya itu membuat Mi merasa tidak nyaman sepanjang acara. Setelah acara selesai, sebelum pulang, Mi meminta izin untuk membungkus semua makanan sisa yang ada. Mendengar itu, teman-temannya pun seketika langsung menertawakannya, “Ya ampun, Mi! Penampilanmu saja sudah memalukan, sekarang ditambah mau membungkus makanan sisa. Benar-benar memalukan!”

Mi mengabaikan komentar teman-temannya itu dan segera membungkus makanan-makanan sisa itu dengan tangannya sendiri sementara teman-temannya yang lain berangsur-angsur keluar ruangan. Setelah selesai membungkus semuanya, Mi pun menyusul teman-temannya keluar. Di sana, di hadapan semua temannya, Mi disambut oleh seorang sopir yang kemudian mengawalnya menuju sebuah mobil mewah. Setelah membukakan pintu mobil, sang sopir berkata pada Mi, “Direktur, silakan naik ke mobil.”

Menyaksikan semua itu, teman-temannya yang lain pun terpaku dan tidak sanggung mengucapkan sepatah kata pun. Sesaat sebelum mobil mulai melaju, Mi membuka jendela dan melambai kepada semua temannya itu.

Sebenarnya, Mi bisa saja mengenakan pakaian mewah ke acara tersebut, namun karena pada dasarnya dia adalah orang yang sederhana dan tidak suka pamer, maka dia memilih untuk berpenampilan biasa saja. Selain itu juga, kehidupan keluarga Mi yang dulu sulit membuatnya tidak bisa menahan diri saat melihat makanan-makanan sisa. Makanan-makanan sisa yang tadi dia minta pun sepenuhnya akan dia berikan kepada para gelandangan.

Sumber: micelle