Foto Viral "Suku Leher Panjang" Thailand! Seumur Hidup Cincin Leher Ini Cuma Boleh Dilepas 3 Kali! "Penampakan Waktu Dilepas" Bikin Semua Orang Melongo!

Di Thailand, ada etnis misterius bernama Kayan yang memiliki ciri khusus di mana para wanitanya memiliki leher yang panjang. Para wanita di suku ini mengenakan cincin tembaga di bagian leher. Semakin tua usia mereka, semakin banyak jumlah jumlah cincin yang dikenakan di lehernya. Mereka mulai mengenakan cincin di leher sejak usia 5 tahun. Seiring bertambahnya usia, jumlah cincin di leher akan ditambahkan dan cincin tembaga yang mulai terasa ketat akan diganti. Di dalam hidupnya, mereka hanya akan melepaskan cincin tembaga di leher mereka sebanyak 3 kali, yaitu saat pernikahan, persalinan, dan kematian.

Sponsored Ad

Ada orang yang mengungkapkan bahwa pada kenyataannya, penampilan mereka setelah melepas cincin di leher sebenarnya tidak berbeda jika dibandingkan dengan orang biasa. Hal ini karena cincin-cincin tembaga tersebut hanya menambah beban di bahu, sehingga leher akan terlihat panjang secara visual. Meskipun demikian, hingga saat ini tercatat ada wanita yang memiliki leher hingga sepanjang 70 cm. Berikut ini adalah penampakannya saat cincin-cincin tembaga tersebut dilepas.

Sponsored Ad


Negara-negara di barat sangat ingin tahu semua hal terkait perempuan berleher panjang dari etnis Kayan ini, sehingga pada tahun 1930-an, beberapa wanita berleher panjang sengaja diundang ke London, Inggris, dengan alasan untuk "pertukaran budaya". Sesampainya di Inggris, mereka menikmati teh sore bersama.


Sponsored Ad

Ketika salah satu dari mereka ada yang berulang tahun ke 21, pihak penyelenggara juga sengaja menyiapkan kue agar dia bisa merayakan hari bahagia tersebut bersama-sama.


Pada satu kesempatan, mereka juga melakukan pawai di jalanan dengan menggunakan mobil.

Sponsored Ad


Pada kenyataannya, tujuan pemerintah Inggris mengundang mereka adalah untuk menyelenggarakan sebuah pertunjukkan untuk mempertontonkan keunikan mereka. Di pertunjukan tersebut, mereka dijuluki "wanita jerapah". Karena rasa ingin tahu masyarakat yang besar, pertunjukan itu pun sukses digelar.


Sponsored Ad

Saat mereka berjalan menyusuri jalan, banyak orang yang menatap mereka dengan tatapan takut dan aneh.


Selain untuk kepentingan pertunjukan, mereka juga kemudian dibawa ke sekolah kedokteran. Di sana, para profesor dan mahasiswa kedokteran mempelajari bahaya penggunaan cincin tembaga terhadap tubuh. Para wanita itu diminta berbaring di atas ranjang operasi untuk kemudian diteliti.

Sponsored Ad


Selama mereka tinggal di Inggris, ada salah satu dari mereka yang melahirkan bayi. Hingga saat ini, tidak ada yang tahu bagaimana kelanjutan kisah ibu dan bayinya tersebut.


Sponsored Ad

Setelah kesuksesan pertunjukan yang digelar di London, para wanita itu kemudian dikirim ke Amerika Serikat untuk kepentingan yang sama. Hal ini tentu saja tanpa sepengetahuan mereka semua.


Lalu apa sebenarnya tujuan mereka mengenakan cincin di leher? Beberapa orang mengatakan bahwa itu adalah untuk menjaga diri dari suku lain yang merupakan musuh mereka. Selain itu, ada beberapa orang lain yang juga mengatakan bahwa itu adalah untuk mencegah serangan hewan buas.

Sponsored Ad


Untuk alasan apapun, budaya mengenakan cincin tembaga di leher sebenarnya dapat menyebabkan beberapa dampak buruk terhadap kesehatan. Seiring berjalannya waktu, tradisi ini pun sepertinya sudah mulai luntur. Banyak wanita yang kemudian tidak mengenakan lagi cincin tembaga di leher mereka.


Sumber: urlove


Kamu Mungkin Suka