Di depan rumah mungilnya, nenek Cang membuka sebuah kedai kecil yang menjual cakue dan susu kedelai. Nenek Cang sendiri adalah orang yang baik, jujur, murah hati, dan sangat hangat, sehingga tidak aneh jika masyarakat sekitar sangat suka membeli makanan di kedai nenek Cang.

Hingga pada suatu hari, tiba-tiba ada seorang pengemis yang datang dan duduk di sudut kedai nenek Cang. Nenek Cang yang merasa kasihan kemudian sengaja menyisihkan beberapa cakue dan membungkusnya di dalam sebuah tas kain. Setelah selesai berjualan, nenek Cang tidak lupa meletakkan tas kain itu di sudut meja dekat pengemis itu sebelum masuk ke dalam rumah.

Kejadian itu pun terjadi berulang-ulang kali setiap harinya. Meskipun nenek Cang tidak mengatakan apapun pada pengemis itu, namun pengemis itu tahu bahwa nenek Cang sengaja menyisihkan cakue untuk dirinya makan setiap hari. Tak dapat dipungkiri, pengemis itu pun merasakan kehangatan kasih sayang nenek Cang.

Hingga tiga tahun kemudian, tiba-tiba saja pengemis itu melakukan hal yang tidak biasa. Saat nenek Cang keluar untuk bersiap-siap membuka kedainya, pengemis itu dengan sigap membantu nenek Cang membereskan segala sesuatunya tanpa mengucapkan sepatah katapun. Setelah semuanya selesai, pengemis itu pun segera beranjak pergi.

Meski nenek Cang merasakan ada hal yang aneh dan berbeda, namun dia berusaha menepiskan semua kecurigaannya. Setelah selesai berjualan dan beres-beres, tiba-tiba saja nenek Cang menemukan tas kain yang biasa dia gunakan untuk memberikan cakue kepada pengemis itu tergeletak di bawah meja tempat dia memasak. Ketika dibuka, ternyata di dalamnya ada uang sebesar 200 juta lebih.

Nenek Cang yang terkejut kemudian langsung menghubungi polisi. Saat menunggu kedatangan polisi, nenek Cang tak sengaja menemukan sepucuk surat yang terselip di dalam tas tersebut. Setelah dibuka, ternyata surat tersebut dialamatkan padanya. Isi surat tersebut membongkar identitas asli sang pengemis.

Sang pengemis ternyata adalah seorang buronan yang lari dari kejaran polisi setelah mencuri uang dalam jumlah cukup besar. Hari itu, dia tak sengaja bersembunyi di kedai milik nenek Cang dan merasakan kehangatan hati nenek Cang. Dari sana, dia pun memutuskan untuk tidak menggunakan uang hasil curiannya dan kini dia menyerahkan uang tersebut pada nenek Cang. Akhirnya, nenek Cang pun menyerahkan semuanya pada polisi.

Sumber: lightenlife