90% Orang Mengira Kursi Naga Berusia 500 Tahun yang Ada di Kota Terlarang Terbuat dari Emas, Siapa Sangka Bahan Sesungguhnya Ternyata "Benda Tak Terduga Ini"!

Kursi naga yang ditempatkan di aula istana Kota Terlarang (Forbidden City) dibuat pada zaman Dinasti Ming dan sudah berumur sekitar 500 tahun. Bahan utama dari kursi ini adalah kayu pohon phoebe zennan yang kemudian disalut dengan emas. Penampakan luarnya membuat banyak orang berpikir bahwa kursi naga ini terbuat dari emas seluruhnya, padahal bahan utamanya adalah kayu. Selain itu, kursi naga ini juga ternyata menyimpan banyak kisah.


Kota Terlarang dibangun pada zaman Dinasti Ming dan kursi naga ini juga berasal dari Dinasti Ming. Setelah runtuhnya Dinasti Qing yang berkuasa setelah Dinasti Ming, Yuan Shikai mengubah banyak perabotan di aula istana, termasuk kursi naga tersebut. Kursi naga tersebut diganti dengan kursi lain yang lebih sesuai dengan selera Yuan Shikai. Setelah Yuan Shikai menyingkirkannya, kursi naga itu menghilang.

Sponsored Ad

Belakangan, para ahli berencana untuk mengembalikan perabotan asli Kota Terlarang. Saat itu mereka menemukan beberapa kursi naga yang berasal dari Dinasti Qing. Namun, setelah diletakkan di aula tersebut, gayanya tidak sesuai dengan perabotan lainnya secara keseluruhan.

Sponsored Ad

Hingga akhirnya seorang ahli terkenal bernama Zhu Jialu menemukan foto zaman Dinasti Qing. Di foto itu, ada kursi naga asli yang berasal dari Dinasti Ming. Setelah bertahun-tahun mencari, akhirnya pada tahun 1959 dia menemukan kursi naga tersebut di gudang tempat furnitur lama disimpan. Pada saat itu, kursi naga tersebut sangat usang, catnya benar-benar hilang dan ada banyak cacat di bagian kakinya. Sekilas kursi itu tampak seperti kursi tua biasa. Tapi, setelah tiga tahun diperbaiki oleh ahli restorasi, kursi naga tersebut pun akhirnya bisa kembali ke keadaannya semula.

Sponsored Ad

Di awal pembukaan Kota Terlarang sebagai lokasi wisata, manajemen yang mengelolanya saat itu sama sekali tidak ketat. Turis diperbolehkan masuk ke dalam aula. Kursi naga saat itu hanya dikelilingi oleh isolasi tali yang sederhana. Banyak wisatawan yang kemudian menerobos tali untuk duduk di kursi naga tersebut. Belakangan, karena kerusakan yang terjadi, manajemen pun menjadi lebih ketat. Wisatawan kemudian dilarang untuk masuk dan hanya bisa mengambil gambar dari luar, sehingga kursi naga pun tidak bisa disentuh.


Sumber: foyuan


Kamu Mungkin Suka