Saat Aku Hamil, Ibu Mertua Memberikanku Sekotak Makanan! Melihat "Isinya", Air Mataku Banjir Seketika!

Namaku Mei. Sejak kecil, aku dan adikku hanya tinggal berdua dengan ayah karena ibu kabur dengan pria lain. Demi memberikan yang terbaik pada kami, ayah memutuskan untuk pergi bekerja ke kota. Karena tidak mungkin untuk membawa serta kami, dia pun menitipkan kami ke rumah paman.

Setiap bulannya, dia akan mengirimi uang bulanan pada kami. Paman dan bibi adalah orang yang sangat baik. Meski kami bukan anak kandung mereka, tapi mereka memperlakukan kami seperti anaknya sendiri. Setelah akhirnya bekerja, tiap bulan aku pasti akan datang menjenguk dan mengobrol dengan mereka.

Sponsored Ad


Aku bertemu dengan pria yang kini menjadi suamiku di tempat kerja. Namanya adalah Wei. Saat itu, dia adalah atasanku. Ketika aku masih merupakan karyawan baru, dia sangat perhatian dan senantiasa membantuku. Jika ada masalah, dia juga akan menyelesaikannya tepat waktu. Dia sangat lembut, perhatian, dan peduli. Agaknya akulah yang menyukainya terlebih dulu secara diam-diam. Hingga suatu hari, ada insiden kecil tak terduga yang membuat kami berani menyatakan perasaan kami masing-masing.

Sponsored Ad


Meskipun dia bukan berasal dari keluarga kaya, tapi dia selalu memberikan yang terbaik padaku. Pada hari Valentine tiga tahun kemudian, Wei melamarku. Kami membeli rumah berukuran kecil dengan uang yang kami tabung. Tapi, karena sibuk dengan pekerjaan, kami pun tidak ada waktu untuk mengurus rumah. Beruntung mertuaku bersedia datang dan tinggal dengan kami untuk membantu mengurus rumah. Tak lama setelah itu, adikku pun lulus dan tinggal juga bersama kami. Mendadak rumah kecil kami menjadi ramai. Mertuaku mengurus rumah dengan sangat baik dan makanan yang disediakannya juga sangat enak serta bergizi.

Sponsored Ad



Hingga pada suatu hari, sepulang kerja, aku mencium aroma masakan yang dimasak mertuaku. Biasanya aku tidak merasa mual atau apapun dan malah merasa lapar, tapi hari itu tiba-tiba saja aku merasa sangat mual. Seketika aku langsung berlari ke toilet dan muntah. Melihat itu, mertuaku pun langsung menghampiri dan menanyakan apakah aku hamil. Akhirnya, setelah melakukan tes, kecurigaan mertuaku pun terjawab. Aku memang tengah hamil!


Mertuaku sangat gembira saat mendengar kabar baik itu. Sejak itu, dia sama sekali tidak mengizinkanku melakukan pekerjaan rumah tangga dan bahkan meminta Wei untuk menjagaku baik-baik. Tidak hanya itu, dia juga sangat memperhatikan makanan yang aku makan. Setiap hari, dia akan bangun pagi untuk menyiapkan bekal dan makan siang untukku. Bahkan, jika aku lupa membawa bekal, dia akan mengantarkannya sendiri ke kantorku pada siang hari sebelum jam makan tiba. Meski aku sudah mengatakan padanya bahwa aku bisa makan siang di luar, tapi dia tetap berkeras untuk melakukannya.

Sponsored Ad


Pada suatu pagi, karena mertuaku sedang sibuk, aku pun sembarang mengambil kotak bekal di atas meja sebelum berangkat kerja. Sesampainya di kantor, aku pun iseng membuka kotak bekal itu. Tidak seperti biasanya, aku tidak menemukan adanya daging, buah, dan susu di sana. Yang kulihat di sana hanyalah sedikit nasi dengan tempe, tahu, dan tumis sayur. Meskipun bingung, tapi aku tidak berpikir buruk. Tak berapa lama kemudian, tiba-tiba saja aku diberitahu bahwa mertuaku datang mencariku.

Sponsored Ad


Saat aku menemuinya, dia mengatakan bahwa bekalku tertinggal. Mendengar itu aku pun merasa aneh, karena jelas aku tadi sudah membawanya ke kantor. Di detik berikutnya, mertuaku langsung memberikanku satu kantong yang katanya berisi bekalku. Ketika aku membukanya, aku melihat banyak nasi dengan lauk berupa sayur dan daging, serta ada sekotak buah dan juga satu botol susu.


Sponsored Ad

Melihat itu, aku pun memberitahunya bahwa aku sudah membawa bekal yang ada di meja. Tak disangka mertuaku malah mengatakan bahwa kotak makanan yang aku bawa tadi ternyata adalah makan siangnya. Sedangkan bekalku yang sebenarnya adalah yang barusan dia berikan padaku. Mendengar itu, air mataku pun menetes. Ternyata setiap hari mertuaku menyiapkan bekal khusus untukku dengan gizi yang lengkap karena tahu aku sedang hamil. Sedangkan untuk dirinya sendiri dia malah hanya makan seadanya!


Sumber: foyuan


Kamu Mungkin Suka