Ada seorang pemilik perusahaan yang bergerak di bidang real estate. Beberapa tahun terakhir, dengan harga yang terus melonjak, dia pun memperoleh sangat banyak keuntungan.

Beberapa hari yang lalu, dalam acara penutupan salah satu proyek besarnya, pemilik perusahaan ini dengan bangga mengumumkan bahwa setiap orang yang terlibat akan diberi hadiah sebuah mobil. Mendengar itu, para karyawan mengira bahwa perkataan sang pemilik hanya lelucon semata. Tanpa diduga, setelah proyek tersebut benar-benar tuntas, sang pemilik perusahaan benar-benar mengeluarkan ratusan milyar untuk membeli seratus buah mobil yang kemudian diberikan kepada karyawannya yang terlibat dalam proyek tersebut.

Namun, saat akan melakukan serah terima, para karyawan yang pada awalnya gembira tiba-tiba saja menjadi kecewa dan kesal. Meskipun kunci mobil diberikan kepada karyawan, tapi kendaraan itu tetap milik perusahaan. Karyawan hanya memiliki hak untuk menggunakan mobil, sehingga penggunaan bahan bakar, kerusakan, dan juga keausan mesin menjadi tanggung jawab masing-masing karyawan. Jika suatu hari karyawan mengundurkan diri, nilai mobil akan ditaksir sesuai harga pasar dan selisih dari harga beli akan dibebankan pada karyawan. Karena banyak karyawan yang mendapat mobil, angkutan antar-jemput gratis dari perusahaan pun kini sudah ditiadakan.

Oleh karena itu, ketika karyawan perusahaan akhirnya mendapat kunci mobil, mereka mengatakan bahwa hal ini bukanlah demi kesejahteraan tetapi malah membebani semua karyawan. Bahkan, tarif parkir pun akan dikenakan per hari kepada setiap karyawan yang membawa mobil. Bagi para karyawan yang belum memiliki SIM, terpaksa harus mengeluarkan uang ekstra untuk naik angkutan umum.

Sumber: 17moveon