Tahun ini, Li berusia 36 tahun. Selama 10 tahun terakhir, dia bekerja sebagai sopir taksi. Selama menjalankan profesinya, sangat banyak pengalaman tak terlupakan yang dia alami, termasuk pengalaman berikut ini yang dia alami tiga bulan lalu.

Sore itu, ada seorang ibu berusia sekitar 30 tahun yang naik taksinya dengan membawa anak laki-laki berusia sekitar tiga atau empat tahun. Ibu itu mengatakan pada Li bahwa dia akan pergi ke kota sebelah. Mendengar tempat tujuannya, Li pun merasa aneh. Tarif dari tempat itu ke kota sebelah bisa mencapai lebih dari 500 ribu rupiah, sedangkan melihat ibu dan anak itu, penampilan mereka sangat amat biasa, bahkan cenderung lusuh. Apakah nanti mereka mampu membayar tarif taksinya?

Li mengemudikan taksinya sambil memikirkan semua itu. Muncul juga sebuah spekulasi lain di dalam hatinya, mungkin saja ibu dan anak ini sebenarnya adalah orang kaya tapi sengaja berpenampilan apa adanya. Ketika melihat ke belakang melalui kaca spion tengah, Li melihat bahwa ibu itu tengah memejamkan mata. Namun, meskipun demikian, kedua tangannya tetap terlihat memegang erat tubuh sang anak laki-laki.

Sementara itu, sang anak laki-laki yang kurus tersebut malah mulai menendang-nendang bagian belakang jok kursi yang diduduki Li dengan menggunakan sepatunya. Seketika Li pun merasa kesal karena penutup jok taksi yang berwarna putih tersebut baru saja diganti tadi pagi. Karena anak tersebut tidak kunjung menghentikan aksinya, Li pun menepikan mobilnya dan bermaksud memarahi anak itu. Namun, ketika berbalik, Li sangat terkejut ketika melihat sepatu bermerk seharga lebih dari 1 juta yang dikenakan anak itu. Li tahu karena anaknya sempat meminta sepatu itu kepadanya beberapa hari lalu.

Sesaat kemudian, tiba-tiba ada seorang polisi lalu lintas yang menghampiri dan menanyakan mengapa Li menepikan mobil sembarangan. Li kemudian mencari alasan bahwa dia sedang mencari pom bensin terdekat. Untung saja polisi itu tidak menilangnya dan malah mengantarnya ke pom bensin terdekat. Sesampainya di sana, Li langsung turun dan pergi ke toilet. Di toilet, dia segera memanggil polisi ke tempat itu untuk menangkap sang ibu yang ada di taksinya!

Ternyata ibu itu memang seorang penculik dan anak laki-laki itu adalah korbannya. Sebelum melarikan diri dengan taksi Li, ibu itu sempat mengganti pakaian bagus yang dikenakan anak itu dengan pakaian lusuh, namun sepatunya dia biarkan karena mengira tidak akan ada orang yang curiga. Karena jasanya, Li pun menerima banyak pujian dari masyarakat atas kecerdasan dan keberaniannya.

Sumber: foyuan